Minggu, 24 Juni 2012

90 hari lagi :s

Countdown blog menunjukkan wedding day tinggal 90 hari lagii,ataauu 2 bulann 4 mingguu...aaaaaa....sharusnyaa capeng ga boleh streess,,tp gw malaaahh streess bangeeettt....

Bawaannya pengeen maraahh2 ajaaa,,,inii krn smpe detiik iniii persiapaann printilaan justruu beluum rampuuuung,,beluum ada kejelasaan dr abaang kpn mau mulaaii nyiapiin seserahaaan,,gw jg blm dpt souveniir yg pas,,gw jg blm dpt konfirmasiii dr pihaak pencetaak undangaaann,,marketiing cateriing gw maqn ngilaaang2....gw streeeesssss :s

Garaa2 banyaak blm dpt kejelasaaan,alhasiil hipotensii gw jd seriiing kumaat lagiiiii...hixx....
ayoo doonk,,tinggaal 90 harii lagiii,,,gw cm pngen nyelesaiin smuanyaa segerraaaa....
Gw ga mau justruu ntar mepet2 baruu nyelesaiin smuanyaa,,,bs makiin strees gw yg adaaa... :(




Jumat, 22 Juni 2012

92 hari lagiii

countdown menunjukkan,tinggal 92 harii lagii menujuuu tanggal 22 septemberr..
aliiaass 3 bulann lagiii...
n guess whatt...gw beloom beli seserahaan samaa sekalii dooonkkk..huff...

padahall 3 bulan itu baakal kepotong sm bulan puasaa n silaturahmii lebarann...
Ditambah lagii,gw cm bs belanjaa seserahaan di hr sabtuu doank,,it means 12 minggu yaa mnujuu big day gw...dan dr 12 mnggu ituuu,cm bs 12 kalii jalaan,,eh tapii...12 minggu ituu belom kepotoong sm silaturahmii lebaraan,nyebar undangaan,,aaaahhhh,,tau ahh...pusiiing...


Senin, 18 Juni 2012

Tanda-Tanda Suami Yang Baik

Setiap wanita tentulah ingin mempunyai seorang laki-laki yang dijadikannya sebagai suami yang baik, begitu pula sebaliknya seorang laki-laki ingin mempunyai isteri yang baik bagi dirinya, agar terbentuk keluarga yang bahagia. Coretan saya kali ini mencoba membagi informasi bagi para isteri atau para wanita pada umumnya, seperti apa sih suami yang baik itu ?
Suami yang baik adalah suami yang mengutamakan isterinya daripada orang lain. Melindungi, menampung dan memberikan jalan keluar setiap permasalahan sang isteri, selain ada beberapa perilaku sehari-hari yang merupakan tanda-tanda dirinya adalah suami yang baik.
Berikut ini adalah tanda-tanda suami yang baik :
1. Menyanjung anda, bahwa anda Cantik, dari tahun ketahun tetap mempesona. Memang dianggap agak lebay namun kelebaian-nya adalah bukti kebaikannya.
2. Mencium anda, memeluk anda ketika bangun tidur, akan berangkat kerja dan pulang kerja.
3. Tidak membeli pakaian untuk dirinya, melebihi membelikan pakaian untuk isteri.
4. Tidak bermalas-malasan bekerja, untuk mencari uang nafkah keluarga.
5. Akrab dengan orangtua si-isteri dan pandai beradaptasi.
6. Tidak pernah menghina atau mengatakan keburukan bapak ibu sang isteri.
7. Tidak merasa tersaingi, terancam dengan keberhasilan si-isteri dalam kariernya, justeru malah senang dan gembira.
8. Bila isteri sakit, rela memasak sendiri dan melayani isteri.
9. Membantu meringankan pekerjaan isteri dirumah, seperti mencuci, membersihakan rumah dan merawat anak-anak.
10. Selalu memperhatikan setiap perkataan isteri, walaupun kata-kata isteri tidak mempunyai arti.
11. Selalu memberitahu isteri tentang pekerjaannya , baik itu ketika terlambat pulang, lembur dan lain sebagainya.
13. Ketika isteri terlihat lelah karena pulang kerja, dia menyambut dan menawarkan minuman.
14. Tampak tidak interes kepada wanita lain, ketika menghadiri moment pesta pernikahan atau pesta lainnya.
15. Tampak cemburu ketika melihat anda ngobrol dengan pria lain.
16. Tidak kikir dan gemar memberi hadiah kepada isteri.
17. Meluangkan waktu untuk makan siang, disa’at jam istirahat kerja bersama isteri.
18. Mendorong dan mendukung isteri untuk merawat kecantikannya.
19. Ia tahu kapan harus berbicara, diam, menyentuh, menangis dan kapan tertawa.
20. Suka bercanda setiap berhubungan badan dan mengucapkan Terima kasih seusai berhubungan badan.
21. Yang paling utama membimbing isteri kearah kebaikan dan ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa, bukan malah mengajak kearah keburukan.
Itulah sedikit informasi tanda-tanda seorang suami yang baik..
Terkadang suami dan isteri yang baik menjadi harapan semua orang ketika akin melangsungkan pernikahan namun yang didapat justeru malah sebaliknya. Jika demkian itu semua merupakan ujian dari Tuhan agar kita berusaha merubah menjadikan dirinya baik.
Message : Semua makhluk berjodoh-jodoh, kalau kita baik niscaya kan bertemu pasangan yang baik, kalau kita buruk niscaya akan bertemu pasangan yang buruk, untuk itu jika ingin punya pasangan yang baik maka perbaiki diri.

Teruntuk Calon Imamku.....

Bismillahirrahmanirrahim..

Untuk calon suami dunia akhiratku

Duhai calon pemilik tulang rusukku, aku akan segera hadir dalam dinginnya malam dengan hangatnya jiwa. Ku tunggu hingga Ijab Kabul terucap dari lisanmu. Aku akan menjaga dalam harumnya semerbak dalam jiwaku, menunggu hingga engkau menahkodai bahtera kita. Ku kan berhijab dengan sempurna dengan tak selalu mengikuti arah arus angin yang berhembus.

Duhai calon imam dalam sholatku, aku kan selalu hadir dalam cintamu kepada Allah, dengan sigap aku akan menghamparkan sajadah sebagai alas sujudmu, dengan hadirku sebagai makmum Insya Allah akan menyempurnakan sholat kita. Deru do’amu teiring “aamiin” dari lisanku.

Dalam hening malam bulir air mata tak henti ku teteskan bercahayakan munajat doa.

Duhai calon pemilik tangan gagah yang menolongku ketika aku terpuruk dan jatuh.. lindungi aku dalam perjalanan hidup kita, ketika engkau terluka kan kubalut dengan cinta jiwa yang merona, menyembuhkan segala perih dalam jiwamu.

Duhai calon pengusap air mataku, sungguh engkau takkan rela calon bidadarimu ini menangis, usaplah lembut pipi kemerah-merahan ini agar tak menangis, dan kan kuhaluskan telapak kakimu dengan mencucikannya ketika engkau pulang dari berjihad.

Duhai calon ayah dari para mujahi-mujahidah kita, aku sebagai madrasah pertama sebagai sumber ilmu dari anak anak kita, kan kutanammkan ilmu agama agar mujahidah kita takut akan Rabbnya, santun pada kedua orang tuannya, menghormati orang-orang yang lebih tua. Akhlakul karimah yang baik kan kusisipkan dalam prilakunya semenjak kecil.

Duhai calon nahkoda yang kan membawa keluargaku ke surga…
Mari kita hiasi rumah kita dengan cahaya cahaya iman…

Aku dalam diam sengaja tak menampakkan diri, agar engkau benar benar menemukanku dalam cahaya sujudmu
Aku tak banyak bicara karna aku takut ketika aku menyapa, engkau tepesona pada apa yang kuucap
Aku menunduk malu, tak berani menatap mata binar yang engkau miliki, karena aku takut dapat memudarkan imanku.
Temukan aku wahai calon imam dalam sujudku…
Aku menunggu lisan ijab darimu..

Minggu, 17 Juni 2012

Tata Cara Berhubungan Suami Isteri Dalam Islam

Lagi punya hobii baruu,yaituu buka2in wedding blog orang...haha...dan dapet dehh tambahan ilmu kaya ginii,lumayaan....

Tata Cara Berhubungan Suami Isteri Dalam Islam

Sebagian dari para pasangan yang baru menikah tidak mengetahui bagaimana memaksimalkan malam pertama mereka. Asal main terjang dan terobos adalah aktivitas utama. Al hasil banyak loyonya ketimbang puasnya. Malam pertama bukan melulu berhubungan badan. Lebih jauh lagi menyatukan emosi dan perasaan antara dua insan. Oleh karena itu hendaknya dilakukan dengan benar. Lantas Bagaimana menggauli istri yang benar? Adab dan tata cara menggauli istri yang benar adalah seperti yang di contohkan oleh Rasulullah SAW.

Islam adalah agama yang lengkap yang mana ajrannya meliputi semua aspek kehidupan tak terkecuali pernikahan. Berbicara pernikahan tak akan lepas dari malam pertama. Malam pengantin bagi pasangan suami istri hendaklah penuh dengan suasana kelembutan, kasih sayang dan kesenangan. Malam yang menghubungkan suami dengan istrinya dengan tali kasih sayang dan cinta dan dapat menghilangkan kecemasan dan ketakutan serta menjadikan istrinya merasa tenang dengannya.

Berikut beberapa adab yang disebutkan didalam warisan kita untuk membentuk kehidupan baru, semoga bermanfaat :

1.Kebenaran niat

Hendaklah niat suami istri untuk menikah adalah untuk menjaga kehormatannya, berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Tiga orang yang memiliki hak atas Allah menolong mereka : seorang yang berjihad di jalan Allah, seorang budak (berada didalam perjanjian antara dirinya dengan tuannya) yang menginginkan penunaian dan seorang menikah yang ingin menjaga kehormatannya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim dari hadits Abu Hurairoh)

2. Berhias dan mempercantik diri.

Hendaknya seorang istri mempercantik dirinya dengan apa-apa yang dibolehkan Allah swt. Pada dasarnya hal ini dibolehkan kecuali terhadap apa-apa yang diharamkan oleh dalil seperti mencabuti alis dan bulu diantara keduanya atau mengeroknya, menyambung rambut dengan rambut lain, mentato, mengikir gigi agar lebih cantik. Diharamkan baginya juga mengenakan pakaian yang diharamkan baik pada malam pengantin maupun di luar malam itu. Diperbolehkan baginya menghiasi dirinya dengan emas dan perak sebagaimana biasa dikenakan kaum wanita.

Begitu juga dengan si suami hendaknya memperhias dirinya untuk istrinya karena hal ini merupakan bagian dari menggaulinya dengan cara yang baik. Firman Allah swt :

yang artinya : “Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya.” (QS. Al Baqoroh : 228)

Namun demikian hendaknya upaya menghias diri ini tetap didalam batasan-batasan yang dibenarkan. Tidak dibolehkan baginya mengenakan cincin emas kecuali perak. Tidak dibolehkan baginya mencukur jenggot, memanjangkan pakaiannya hingga ke tanah, mengenakan sutera kecuali tehadap apa-apa yang dikecualikan syariat.

3. Lemah lembut terhadap istrinya saat menggaulinya

Diriwayatkan oleh Ahmad didalam al Musnad dari Asma binti Yazid bin as Sakan berkata,”Aku pernah merias Aisyah untuk Rasulullah saw lalu aku mendatangi beliau saw dan mengajaknya untuk melihat kecantikan Aisyah. Beliau saw pun mendatanginya dengan membawa segelas susu lalu beliau meminumnya dan memberikannya kepada Aisyah maka Aisyah pun menundukkan kepalanya karena malu. Asma berkata,”Maka aku menegurnya.” Dan aku katakan kepadanya,”Ambillah (minuman itu) dari tangan Nabi saw.” Asma berkata,”Maka Aisyah pun mengambilnya lalu meminumnya sedikit.”

4. Mendoakan istrinya.

Hendaklah suami meletakkan tangannya di kening istrinya dan mengatakan seperti yang disabdakan Rasulullah saw,”Apabila seorang dari kalian menikah dengan seorang wanita atau membeli seorang pembantu maka hendaklah memegang keningnya lalu menyebut nama Allah azza wa jalla dan berdoa memohon keberkahan dengan mengatakan : Allahumma Innii Asaluka Min Khoiriha wa Khoiri Ma Jabaltaha Alaihi. Wa Audzu bika Min Syarri wa Syarri Ma Jabaltaha Alaih—Wahai Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan dari apa yang Engkau berikan kepadanya serta Aku berlindung kepada-Mu daripada keburukannya dan keburukan yang Engkau berikan kepadanya..”

5. Melaksanakan shalat dua rakaat

Diriwayatkan Ibnu Syaibah dari Ibnu Masud, dia mengatakan kepada Abi Huraiz,”Perintahkan dia untuk shalat dua rakaat dibelakang (suaminya) dan berdoa,”Allahumma Barik Lii fii Ahlii dan Barik Lahum fii. Allahummajma’ Bainanaa Ma Jama’ta bi Khoirin wa Farriq Bainana idza Farroqta bi Khoirin—Wahai Allah berkahilah aku didalam keluargaku dan berkahilah mereka didalam diriku. Wahai Allah satukanlah kami dengan kebaikan dan pisahkanlah kami jika Engkau menghendaki (kami) berpisah dengan kebaikan pula.”

6. Apa yang dikatakan ketika melakukan jima’ atau saat menggauli istrinya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw bersabda,”Apabila seorang dari kalian mendatangi istrinya maka hendaklah dia berdoa,”Allahumma Jannibna asy Syaithon wa Jannib asy Syaithon Ma Rozaqtana—Wahai Allah jauhilah kami dari setan dan jauhilah setan dari apa-apa yang Engkau rezekikan kepada kami—sesungguhnya Allah Maha Mampu memberikan buat mereka berdua seorang anak yang tidak bisa dicelakai setan selamanya.”

7. Diharamkan baginya menyiarkan hal-hal yang rahasia diantara suami istri

Diriwayatkan oleh Ahmad dari Asma binti Yazid yang saat itu duduk dekat Rasulullah saw bersama dengan kaum laki-laki dan wanita lalu beliau saw bersabda,”Bisa jadi seorang laki-laki menceritakan apa yang dilakukannya dengan istrinya dan bisa jadi seorang istri menceritakan apa yang dilakukannya dengan suaminya.” Maka mereka pun terdiam. Lalu aku bertanya,”Demi Allah wahai Rasulullah sesungguhnya kaum wanita melakukan hal itu begitu juga dengan kaum laki-laki mereka pun melakukannya.” Beliau saw bersabda,”Janganlah kalian melakukannya. Sesungguhnya hal itu bagaikan setan laki-laki berhubungan dengan setan perempuan di jalan lalu (setan laki-laki) menutupi (setan perempuan) sementara orang-orang menyaksikannya.”

8. Berwudhu diantara dua jima’ meskipun mandi adalah lebih utama

Apabila seorang laki-laki menggauli istrinya lalu dia ingin kembali mengulanginya maka yang paling utama baginya adalah berwudhu sehingga dapat mengembalikan tenaganya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Said al Khudriy berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Apabila seorang dari kalian menggauli istrinya kemudia dia ingin mengulanginya lagi maka berwudhulah diantara kedua (jima) itu.”

Didalam sebuah riwayat,”Seperti wudhu hendak shalat.” (HR. Muslim) Abu Naim menambahkan,”Sesungguhnya hal itu akan mengembalikan tenagannya.”

Mandi lebih utama, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dari Rafi’ bahwa Nabi saw mengelilingi para istrinya dan mandi ketika (hendak menggauli) istri yang ini dan juga dengan yang istri ini. dia berkata,”Aku bertanya kepadanya,’Wahai Rasulullah apakah tidak cukup hanya dengan sekali mandi?’ beliau saw menjawab,”Ini lebih suci. Lebih wangi dan lebih bersih.”

9. Mandi berduaan

Dibolehkan bagi suami istri untuk mandi secara bersama-sama dalam satu wadah, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Aisyah berkata,”Aku mandi bersama Rasulullah saw dari satu wadah antara diriku dengan dirinya. Tangan kami saling bergantian berebutan sehingga aku mengatakan,”tinggalkan (sedikit air) buatku, tinggalkan buatku.” Dia berkata,”Mereka berdua dalam keadaan junub.”

Dari hadits diatas maka diperbolehkan keduanya telanjang dan saling melihat aurat satu dengan yang lainnya.

Didalam hdits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah dari Muawiyah bin Haidah berkata,”Aku berkata,’Wahai Rasulullah. Apa yang dibolehkan dan dilarang dari aurat kami?’ beliau menjawab,”Jagalah auratmu kecuali terhadap istri atau budakmu.” Maka dibolehkan bagi salah seorang dari pasangan suami istri untuk melihat seluruh badan pasangannya dan menyentuhnya hingga kemaluannya berdasarkan hadits ini, karena kemaluan adalah tempat kenikmatan maka dibolehkan melihat dan menyentuhnya seperti bagian tubuh lainnya.

10. Bersenda gurau dengan istri

Dibolehkan bersenda gurau dan bermain-main dengan istrinya di tempat tidur, sebagaimana sabdanya saw,”… Mengapa bukan dengan gadis maka engkau bisa bermain-main dengannya dan dia bisa bermain-main denganmu.” (HR. Bukhori dan Muslim) dan didalam riwayat Muslim,”Engkau bisa bahagia dengannya dan dia bisa bahagia denganmu.”

Diantara senda gurau dan mempergaulinya dengan baik adalah ciuman suami walaupun bukan untuk jima’. Rasulullah saw mencium dan menyentuh istri-istrinya meskipun mereka dalam keadaan haidh atau beliau mencium dan menyentuhnya meski beliau sedang dalam keadaan puasa.

Sebagaimana terdapat didalam ash Shahihain dan lainnya dari Aisyah dan Maimunah bahkan juga diriwyatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Aisyah berkata,”Nabi saw mencium sebagian istri-istrinya kemudian beliau keluar menuju shalat dan tidak berwudhu lagi.” Ini sebagai dalil bahwa mencium istri tidaklah membatalkan wudhu.

11. Dibolehkan ‘Azl

Dibolehkan bagi seorang suami untuk melakukan ‘azl yaitu mengeluarkan air maninya di luar kemaluan istrinya, sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Jabir bin Abdullah berkata,”Kami melakukan ‘azl sementara al Qur’an masih turun.” Didalam sebuah riwayat,”Kami melakukan ‘azl pada masa Rasulullah saw dan hal ini sampai kepada Nabi saw dan beliau saw tidaklah melarangnya.”

Meskipun demikian yang paling utama adalah meninggalkan ‘azl karena hal itu dapat mengurangi kenikmatan baginya dan bagi istrinya dan karena hal itu juga dapat menghilangkan tujuan dari pernikahan yaitu memperbanyak keturunan umat ini, berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Nikahilah oleh kalian (wanita-wanita) yang dapat mendatangkan anak lagi mendatangkan kasih sayang. Sesungguhnya aku akan membanggakan banyaknya (jumlah) kalian dihadapan semua umat pada hari kiamat.”

Akan tetapi tidak diperbolehkan bagi seorang muslim melakukan ‘azl selamanya karena dapat membatasi dan mencegah keturunan…..

12. Mengunjungi kerabat pada pagi harinya

Dianjurkan baginya pada pagi harinya untuk mengunjungi kaum kerabatnya yang telah memenuhi undangannya.. berdasarkan hadits Anas berkata,”Rasulullah saw mengadakan pesta saat menikah dengan Zainab. Kaum muslimin dikenyangkan dengan roti dan daging. Kemudian beliau saw keluar menemui ibu-ibu kaum mukminin (istri-istrinya saw) dan mengucapkan salam kepada mereka, mendoakan mereka dan mereka pun menyambut salamnya dan mendoakannya, beliau lakukan itu pada pagi hari setelah malam pengantinnya.

Sumber : http://nalayeghie.wordpress.com/2010/05/29/tata-cara-hubungan-suami-istri-di-malam-pertama-menurut-agama-islam/